Bagaimana Mengetahui Seseorang Benar - benar Mencintai Kita?

Seseorang bertanya, bagaimana mengetahui seseorang benar - benar mencintai kita?

Ini adalah sebuah pertanyaan menarik karena menyangkut manusia. Dari dulu sampai kapanpun, perihal manusia itu selalu merupakan hal yang unik dan menarik. Karena hanya manusia yang hidup dengan segala bentuk kompleksitas: perasaanya, persoalannya dan pikirannya. Makhluk lain? Ya saya tidak tahu.

Hanya manusia yang mengenal dan memiliki yang namnya perasaan. Dan urusan perasaan ini memang bukan urusan yang gampang, dalam artian kita tidak mudah mengetahui dengan pasti perasaan yang sedang dirasakan seseorang. 

Perasaan sangat subjektif dan sarat akan gimik dalam pengungkapannya. Kita tidak bisa menerka apa yang sedang dirasakan seseorang, bahkan ketika orang tersebut menunjukan suatu perilaku tertentu, tidak serta merta itu menunjukan sebenarnya apa yang sedang dia rasakan.

Saya dulu suka sekali lihat video - video prank yang dilakukan oleh orang - orang di youtube. Ada yang pura - pura menjadi gembel, lusuh dan berpenampilan kusut berantakan. Lalu ternyata lima menit berselang, sebuah mobil mewah datang menjemputnya sambil memanggil " bos!!". Ini dilakukan untuk menguji atau mengetahui sifat seorang wanita, apakah dia cewek matre atau bukan. Setidaknya konteksnya begitu.

Apakah yang ada dalam konten tersebut benaran mereka miliki, saya tidak tahu. Yang jelas itu hanya konten hiburan namun memiliki pesan yang pasti bahwa segala sesuatu pasti berubah, termasuk sifat, karakter dan perasaan seseorang. Ya sama seperti kata pepatah, sepandai - pandainya tupai melompat, akan jatuh juga. Sepandai - pandai orang membungkus perasaannya dengan suatu gimik tertentu, akan katahuan juga.

Nah pertanyaan di atas : bagaimana mengetahui seseorang benar - benar mencintai kita?

Ilustrasi:Pexels.com

Kalau kamu mampu, ya kamu bisa coba trick prank seperti itu. Kamu bisa coba pura - pura miskin, atau pura - pura dalam masalah sulit dan sebagainya. Kalau orangnya memang benar mencintai kamu tanpa syarat, niscaya kamu tidak akan ditinggalkan dalam kondisi sesulit apapun. Tapi jika tidak, jangan kaget, memang begitulah manusia, akan selalu mengutamakan kepentingan dan kebutuhannya sendiri. Dan ya, it's okey, semua manusia begitu termasuk Anda dan saya juga, hanya saja kita tidak menyadarinya.

Atau kalau kamu tidak mampu menecobai gebetanmu seperti di atas, ya sudah. Tanyakan saja kepadanya kenapa dia mencintai kamu. Kalau dia memberikan alasan dalam bentuk apapun, saya yakin dia tidak benar - benar mencintai kamu. Karena ketika alasan yang ada pada kamu itu hilang, maka hilang pula rasa cintanya kepadamu. Dengan kata lain, dia tidak mencintai kamu sebagaimana adanya, melainkan hanya mencintai obsesinya sendiri yang kebetulan ada pada kamu.

Namun jika dia menjawab tanpa alasan alias mengatakan bahwa dia juga tidak tahu kenapa dia mencintaimu, maka boleh jadi dia memang benar mencintaimu secara tulus. Karena begitulah, kata orang cinta itu tidak bisa didefiniskan sebagai apapun, tidak mengandung apapun dan tidak bertujuan untuk apapun.

Orang yang mendefinisikan cinta, kata Kahlil Gibran berarti tidak mengerti tentang cinta sebab :

Cinta tidak memiliki dan ingin dimiliki, sebab cinta sudah cukup bagi cinta.

Sekdar curhat:

Saya dulu pernah begitu, pernah punya gebetan. (Saya tidak melakukan prank dan berpura - pura ini itu, sebab saya memang sudah begitu adanya). Saya langsung bertanya kenapa dia mencintai saya. Dia menjawab bahwa dia tidak tahu kenapa. 

Lalu apakah kami sekarang jadian dan cinta kami adalah cinta sejati? Ah, ternyata dunia tak semuda itu tuan Ferguso. Hubungan kami kandas bagaikan kisah Siti Nurbaya : Kasih Tak Sampai.

Artinya selain kamu dan doi, ya kamu juga harus siap dengan resiko yang datang dari pihak ketiga. Kamu tidak bisa memaksakan orang lain mencintaimu sebagaimana kamu mencintai mereka. Dan sebaliknya juga harus begitu, ya kan?

Terima kasih sudah membaca🙏

Berbagi :