Sejarah Sastra Sebagai Cabang Ilmu Sastra

1. Pendahuluan

Sejarah sastra memiliki peranan yang sangat penting. Dalam kedudukannya sebagai sub atau cabang ilmu, sejarah sastra akan memberikan wawasan mendalam terkait sejarah dan perkembangan sastra, baik itu sastra dunia, maupun sastra dalam lingkup wilayah atau negara tertentu. Maka bagi seseorang yang akan menggeluti dunia kesusteran sudah merupakan aturan mutlak baginya untuk memahami sejarah sastra yang berkembang dari masa ke masa. Dengan begitu ia sebagai calon ahli sastra nantinya mampu memberikan ulasan, kajian, kritikan atau telaahan yang komprehensif dan bermanfaat dari suatu karya sastra yang ia kaji kepada para pembaca dan masyarakat.


Sementara itu bagi sastrawan atau penulis sastra itu sendiri ( novelist, cerpenist dll ), memahami sejarah sastra setidaknya akan membuka jendela pemahamannya bahwa suatu karya sastra juga mengandung pemikiran penulis terkait dengan konteks masyarakat pada suatu masa tertentu yang di dalamnya pengarang itu hidup. Apakah itu nantinya penulis mengkritik fenomena yang ada pada saat itu atau hanya sekedar merefleksikannya dalam suatu karya sastra. 


Sehingga dengan demikian sang calon penulis sastra masa kini akan memiliki satu gambaran, bahwa yang terjadi di masa lalu dengan konteks masyarakat dan fenomena dunianya adalah demikian, lalu bagaimana dengan sekarang? Seperti apa fenomena sosial, politik atau keadaan moral masyarakatnya? Itulah yang akan menjadi suatu pijakan atau dasar seorang calon penulis dalam menuliskan karyanya.

Selain ahli sastra, penulis atau pengarang sastra, keberadaan pembaca sastra juga tidak kalah penting posisinya dalam dunia kesusastraan. Karena kalau tidak ada pembaca, lalu untuk apa suatu karya dibuat? Kalau tidak ada pembaca, untuk siapa ajaran, arahan, refleksi yang terkandung dalam suatu karya sastra ditulis?

Tapi lalu apa urgensi dari para pembaca mengetahui sejarah sastra suatu wilayah atau bahkan sastra dunia? Hemat penulis, pembaca harus mengetahui sejarah perkembangan sastra supaya ia juga menyadari bahwa suatu karya yang ia baca saat ini, tidak tercipta begitu saja, melainkan mengandung sejarah yang terkait konteks sosial, budaya dan politik saat karya yang ia baca ditulis. Dengan demikian pembaca diharapkan mampu menghargai atau mengapresiasi karya serta penulisnya. Selain itu pembaca juga akan mengetahui bagaimana bahasa dan gaya penulisan selalu berkembang dari masa ke masa.

Sebagaimana judul artikel di atas: Sejarah sastra sebagai cabang ilmu sastra, namun dalam artikel ini hanya akan sampai pada pembahasan berikut :

• Apa saja istilah umum dalam dunia sastra?

• Apa pengertian sejarah sastra, bagaimana periode dan perkembangan sastra dari masa - ke masa, seperti apa gerakan sastra dan aliran sastra pada setiap periodenya?

• Bagaimana sejarah sastra bisa merupakan bagian dari ilmu sastra?

• Apa kaitan antara sejarah sastra, teori sastra dan kritik sastra?

• Bagaimana kedalaman makna, keluasan wilayah apresiasi sastra dan;

• Apa sih tujuan mempelajari sejarah sastra?

2. Pemahaman peristilahan umum dalam dunia sastra.

Sebelum kita lebih jauh membahas tentang sejarah sastra Indonesia dan perkembangannya, alangkah lebih baik kita pahami dulu terkait istilah sastra itu sendiri dan beberapa istilah terkait denganya yang tentu akan kita jumpai terus selama kita menggeluti bidang ini.

Hemat saya, setidaknya ada empat kata atau istilah yang sering dikaitkan dengan sastra yaitu kata ‘sastra’ itu sendiri, ‘susastra’, ‘kesusastraan’ dan ‘kesastraan’. Keempat istilah ini kerap kita jumpai di dalam literatur terkait sastra, apakah itu dalam sejarah sastra, kritik sastra, teori sastra atau kajian lain tentang ilmu sastra. 

Dengan memahami terlebih dahulu istilah – istilah itu, kita akan lebih mudah memahami lebih jauh perihal sastra dan segala keilmuan yang terkait dengannya.

Lalu apa itu ‘sastra’, ‘susastra’, ‘kesusastraan’ dan ‘kesastraan”? Jika kita menelusuri kamus, buku sastra, artikel ataupun jurnal yang membahas istilah – istilah terkait, maka kita akan mendapatkan jawaban yang sama atau setidaknya saling mendekati antara satu sumber dengan sumber yang lain.

Misalnya dalam buku Pengantar Bahasa dan Sastra Indonesia karangan I Made Suarta mengemukakan bahwa kata sastra secara etimologi diambil dari beberapa bahasa asing seperti literature dalam bahasa inggris, littèrature dalam bahasa Prancis, literatur dalam bahasa Jerman dan Belanda. Semuanya merupakan turunan dan terjemahan dari kata litteratura dan kata grammatika dari bahasa Latin. 

Baik litteratura maupun grammatika, masing – masing berdasarkan kata littera dan gramma dalam bahasa Yunani yang berarti huruf ( tulisan atau letter ).

Adapun istilah belles letters dalam bahasa Prancis berarti sastra yang bernilai estetik atau sastra yang bernilai atau mengandung keindahan.

Selain istilah – istilah yang datang dari bahasa Eropa di atas, kata sastra juga berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dari kata ‘sas’ yang berarti mengajarkan, mengarahkan dan memberi petunjuk, dan kata ‘tra’ yang berarti alat atau sarana. 

Sehingga menurut Teeuw ( 1984 :22-23 ) sastra berarti sebuah alat untuk mengajar, sebagai buku petunjuk, atau sebagai media pengajaran. ( Via I Made Suarta:25 ).

Adapun pengertian sastra menurut beberapa kalangan atau ahli diantaranya :

1. Menurut A. Teeuw, sastra merupakan segala sesuatu yang tertulis atau kaidah penggunaan bahasa dalam bentuk tertulis. ( Via I Made Suarta:25)

2. Jacob Sumardjo dan Saini K. M mendefinisikan sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, semangat dan keyakinan dalam bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. 

Karena sastra itu merupakan ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran ide, semangat dan keyakinan maka di dalam karya sastra itu sendiri pasti mengandung unsur – unsur pemikiran, ide, semangat, perasaan, keyakinan, ekspresi atau ungkapan, bentuk dan bahasa.

Lebih jauh terkait definisi dari Sumardjo diatas, Sumaryono ( 2009:18) mengatakan bahwa sastra juga memiliki kemampuan untuk merekam semua pengalaman empiris – natural maupun pengalaman yang non empiris – supernatural. Dengan kata lain sastra mampu menjadi saksi dan pengomentar kehidupan manusia. ( I Made Suarta 2022: 26 ).

Sebagai pelengkap istilah sastra diatas, berikut juga penulis paparkan pengertian istilah sastra, susastra, kesustraan dan kesastraan dari artikel berjudul “Pengertian Sastra : Jenis, Fungsi dan Prodisasi Perkembangan Sastra di Indonesia”. ( Gramedia.com ).

Kata “Sastra” dalam Bahasa Indonesia, sebenarnya mengambil istilah dari bahasa Sansekerta yaitu “shastra”. Kata “sas” memiliki makna instruksi atau pedoman, dan “tra” berarti alat atau sarana.

Dalam pemakaiannya, kata “sastra” sering ditambah awalan su sehingga menjadi susastra. Awalan su tersebut memiliki makna baik atau indah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kata “susastra” berarti hasil karya yang baik dan indah.

Sementara itu dikutip dari indonesian.id dalam artikel berjudul “ Sastra, Susastra Kesustraan, dan Kesastraan: Apa Bedanya?” menjelaskan istilah ‘kesustraan’ mengandung arti hal – hal yang berkenaan atau bertalian dengan sastra. 

Disisi lain ‘kesastraan’ yaitu istilah yang dipakai untuk menyebut pemahaman kadar atau tingkatan kesastraan baik itu dalam suatu karya sastra atau orang yang bergelut dalam dunia sastra itu sendiri.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

Sastra: berasal dari bahasa Sansekerta “shastra” yang berarti instruksi atau pedoman, dan juga terkait dengan bahasa Latin “litteratura” yang berarti tulisan atau huruf. Sastra dapat diartikan sebagai karya tulis yang memiliki nilai estetika dan keindahan bahasa.

Susastra: adalah kata “sastra” yang diberi awalan “su” yang berarti baik atau indah, sehingga susastra berarti hasil karya yang baik dan indah.

Kesustraan: merujuk pada hal-hal yang berkenaan atau bertalian dengan sastra.
Kesastraan: merujuk pada pemahaman kadar atau tingkatan kesastraan dalam suatu karya sastra atau orang yang bergelut dalam dunia sastra.

Sastra Indonesia berarti sastra yang ditulis dalam bahasa Indonesia, kesusastraan Indonesia berarti hal – hal yang berkaitan dengan sastra yang ada di Indoneia.

Dengan memahami istilah-istilah ini, kita dapat lebih mudah memahami konsep sastra dan segala keilmuan yang terkait dengannya.

Terkait Sejarah sastra, periode sastra, gerakan sastra dan aliran sastra Indonesia, akan saya bagikan di pembahasan akan datang.


Refferensi :

1. Suarta, I Made. Pengantar Bahasa dan Sastra Indonesia. Bali: Pustaka Larasan,2022.
2. Yudiono Ks. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Diakses melalui google book.
3. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sastra/?srsltid=AfmBOopQPdjArOOzVJRNQOB-fOEk-X4VK0Pg7MOBOjWiwr8vFeD1lIKb#google_vignette. Diakses jumat, 17 Oktober 2025.
4. https://www.indonesiana.id/read/103451/sastra-susastra-kesastraan-dan-kesusastraan-apa-bedanya. Diakses jumat, 17 Oktober 2025.
5. https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sastra/?srsltid=AfmBOopQOFPLse5M21_BEpLzbj54MWD3UWincYn14sBQzTAnXK8bfZM1. Diakses sabtu, 18 Oktober 2025.

Posting Komentar untuk "Sejarah Sastra Sebagai Cabang Ilmu Sastra"